Sedekahnya MR. X
Cerita ini saya ambil dari pengakuan sesorang yang tidak mau disebutkan identitasnya, sebut saja MR.X....dengan alasan yang sangat simple..yaitu jangan sampai penulisan kisah sedekahnya menghilangkan pahala sedekahnya...
Bismillah…Cerita ini saya ambil dari pengakuan sesorang yang tidak mau disebutkan identitasnya, sebut saja MR.X....dengan alasan yang sangat simple..yaitu jangan sampai penulisan kisah sedekahnya menghilangkan pahala sedekahnya...
semoga kisah ini tidak menghilangkan pahala sedekah saya dan semoga siapapun yang membacanya dapat melakukan yang lebih baik lagi…
Saya adalah seorang pengajar di salah satu STMIK di Bekasi saya yakin dan tidak pernah ragu dengan keutamaan sedekah. hanya saja saya baru bisa melakukannya di pertengahan bulan Januari 2010.
suatu hari saya melihat kalung di leher istri saya yang sama sekali tidak ada manfaatnya kecuali hanya sebatas
hiasan saja, hingga akhirnya saya menyarankan agar kalung itu dijual dan uangnya disedekahkan saja.
Awalnya istri saya menolak saran saya karena bulan itu keuangan keluarga kami sangat tipis, tapi alhamdulillah saya bisa meyakinkan istri saya tentang keutamaan sedekah. Besoknya dijualah kalung itu seharga Rp 1.4 jt. yang Rp.400.000 digunakan untuk keperluan keluarga sampai akhir bulan Januari 2010, sisanya yang Rp.1 jt akan kami sedekahkan. pagi hari kami sudah siap-siap berangkat berjalan-jalan sambil membagikan uang sedekah itu kepada siapapun yang kami temukan di jalanan yang kira-kira membutuhkannya.
Awalnya kami bertemu tukang sol sepatu yang sudah sangat tua, saya tidak tahu istri saya memberi uang berapa kepada tukang sol sepatu itu yang jelas uang Rp.1 jt itu harus habis disedekahkan.
Kemudian kami datangi tukang pijat yang langganan kami di dekat rumah dia adalah seorang janda tua yang hidup dalam kesederhanaan. kemudia kami datangi juga paman (masih di dekat rumah) yang beberapa bulan lalu telah ditinggal oleh istrinya (meningal karena sakit). saya tidak tahu berapa uang yang diberikan oleh istri saya kepada anak paman.yang jelas waktu itu dia bilang uang masih ada Rp.800 rb lagi. tiba-tiba pamanku itu telp (karena dia ga ada di rumah) dan dia pinjam uang Rp.1.5 jt untuk modal usaha. saya bilang bahwa uang hanya ada Rp.800.000 dan akhirnya uang tersebut kami pinjamkan buat paman.
Demi keagungan Alloh, tidak lebih dari satu bulan, tepatnya tanggal 17 Pebruari 2010, saya cek uang di ATM ada transferan masuk Rp. 9.813.369. uang tersebut ternyata dari peberbit buku sebagai uang pembayaran royalti untuk periode juli - des 2009 padahal waktu itu sisa uang di ATM tinggal Rp.52.000.
Saya berfikir “mengapa alloh menggantinya tidak Rp.10 jt…?” lalu saya tanya pada istri saya ternyata sebelum kami pergi menyedekahkan uang itu istri saya sempat menggunakan uang Rp 20.000 entah untuk keperluan apa dia juga lupa.
Alloh kariiiim…., Engkau tidak pernah mengingkari janji-Mu. hitungannya tepat sekali. uang Rp.200.000 itu ternyata hilang gara-gara istri saya menggunakan Rp. 20.000 untuk keperluan pribadinya. bukankah alloh berjanji bahwa infaq 1 akan dilabalas 10…? jadi infaq Rp.980.000 dibalas Rp.9.813.369
Subhanallohu… ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar