RAHASIA SEDEKAH : Pertolongan Sedekah 500 Perak |
Nah, kemarin saya ketemu pengemis tua di depan stasiun. Saya lihat dia, langsung merasa kasihan dan langsung kasih 500 perak. Saya gak berpikir saya bakal dapat apa yah setelah ngasih tuh bapak? Karena cuma 500 perak, malu saya mengharap sesuatu yang bahkan sedikit dari Allah dengan pemberian yang sangat kecil itu. Saya langsung berlalu dan menuju peron tuk menunggu kereta. Seperti biasa, saya gak dapat tempat duduk, dan di depan saya duduklah seorang ibu dengan anaknya yang masih balita. Anaknya menangis sambil teriak gitu, pekak telinga ini mendengarnya, mana AC-nya dingin banget lagi dan saya gak bawa jaket. Saya pengen pindah tapi males karena udah pw alias posisi wuenak dengan posisi diri saya he..he.. Lengkaplah penderitaan saya (saya yang buat sih!).
Keberuntungan datang karena di sebelah saya ada orang yang baca koran dan beritanya menarik sehingga saya jadi nimbrung baca. Dan dari berita itula saya mendapat ide tuk menuliskannya di Kompasiana judulnya “Guru, Kenapa Engkau Mencuri”, dan ternyata respon kompasioner cukup banyak, mengalahkan respon postingan saya sebelumnya. Keberuntungan yang lain yaitu: seharian saya ketemu orang yang ramah dan baik. Setiap keinginan-keinginan kecil saya dikabulkan oleh Allah, seperti ketika pulang saya ingin kereta cepet datang sehingga saya cepet sampe rumah, kemudian bisa mandi dan sholat di rumah. Karena sebelumnya, saya selalu sholat di mesjid stasiun dan sampe rumah 15 menit setelah adzan Isya. Eh, tiba-tiba si petugas kereta bilang kereta akan datang. Seneng banget dong, walau penuh tuh kereta, yang penting pulang cepet. Baru 10 menit di kereta, seorang bapak menyodorkan tempat duduk, biasanya gak ada tuh yang kasih tempat duduk dengan banyaknya penumpang di gerbong itu.
Beberapa menit kemudian hujan, saya gak mau kehujanan. Eh, ternyata sampe stasiun Depok Baru, hujan berhenti. Seneng lagi hati saya. Angkot yang saya tumpangi hanya satu penumpangnya yaitu saya sendiri. Saya was-was, ah pasti ngetemnya lama. Eh, gak taunya si sopir mau ngetem gak bisa karena ada polisi. Karena kasihan sama tuh sopir dan saya gak mau jadi satu-satunya penumpang, maka dalam hati saya minta sama Allah, “Ada kek penumpang kira-kira 5 orang.” Eh, beberapa menit kemudian, ada penumpang 3 orang. Sama saya berarti jadi 4 dong. Yah lumayan! Beberapa menit kemudian ada 1 penumpang masuk, berarti pas jadi 5 penumpang! Ketika sampai ke jalan menuju rumah saya, saya lihat jalanan becek banget, dan rintik-rintik hujan mulai menyergap. Saya gak mau kehujanan. Seperti biasa saya naik ojek. Dan setelah saya sampai rumah, hujan langsung menyergap kawasan sekitar saya, dan mungkin kawasan yang lain juga hujan. Saya bersyukur banget, ternyata keinginan-keinginan kecil saya terkabul ole Allah hanya gara-gara sedekah 500 perak.
(oleh: Mariska Shinta )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar