Saudaraku seiman seluruh dunia SALAM BERKAH KAMI SAMPAIKAN MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN 1933H. Berikut data HILAL DI INDONESIA.
Kami ambil dari www.rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1433/ramadhan/
Kamis 19 Juli 2012 sore merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1433 Hijriyah. Hal ini berdasarkan pada Taqwim Standard Indonesian hasil rukyat pada bulan sebelumnya yang menyimpulkan sama. Hari itu dari Pos Observasi Bulan Bukit Bela-belu Parangkusumo, Matahari terbenam pada pukul 17:36 WIB pada azimuth 290°48' atau 20,8° di Utara titik Barat. Tinggi Hilal saat Matahari terbenam 1°40' atau 1,7° di atas ufuk mar'i di kiri-atas Matahari. Bulan terbenam pada 17:45 WIB pada azimuth 286°6'. Pada kondisi seperti ini secara astronomis Hilal mustahil dirukyat baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop. Namun demikian kegiatan rukyat tetap dilaksanakan sesuai perintah rukyat yang harus dilakukan pada setiap tanggal 29 bulan berjalan serta pembuktian di lapangan ketidak nampakan hilal.
RHI Yogyakarta akan melakukan rukyatul hilal secara resmi bersama Tim BHR DIY di POB Bela-belu Parangkusumo Yogyakarta pada Kamis, 19 Juli 2012 di POB Bela-belu Parangkusumo, Bantul Yogyakarta. pada hari berikutnya Jumat, 20 Juni 2012 di tempat yang sama juga akan dilakukan rukyatul hilal untuk membangun data visibilitas hilal. Seperti halnya tahun lalu, tahun ini juga RHI Yogyakarta menjadi salah satu Tim rukyat nasional dari 16 lokasi Rukyat Nasional di Indonesia kerjamasama antara BHR Kemenag DIY, Telkom DIY, Kominfo dan Bosscha. Tahun ini menyusul RHI Solo dan RHI Kudus juga menyusul menjadi salah satu anggota Tim. Hasil Streaming online Hilal 2012 ini dapat dilihat di website berikut :
http://hilal.depkominfo.go.id .:. http://bosscha.itb.ac.id/hilal .:. http://rukyatulhilal.org/live .:
Lokasi Rukyat : http://maps.google.com/maps?ll=-8.0216556,110.32307&z=17&t=h&hl=en
Ijtimak / Konjungsi / New Moon
Kamis, 19 Juli 2012 @ 11:26 WIB - 12:26 WITA - 13:26 WIT atau 04:26 UT
Visibilitas (kenampakan) Hilal pada hari terjadinya Ijtimak selepas Matahari terbenam di seluruh dunia khususnya kawasan Indonesia ditunjukkan pada gambar peta di bawah ini. Peta visibilitas mengacu pada Kriteria Odeh yang mengadopsi Limit Danjon sebesar 6° yaitu syarat sudut elongasi Hilal terhadap Matahari agar dapat terlihat. Kriteria tersebut dikemas dalam sebuah software Accurate Times yang menjadi acuan pembuatan peta visibilitas ini.
KETERANGAN :
Sangat tidak mungkin daerah yang berada di bawah arsiran MERAH (E) dapat menyaksikan Hilal, sebab pada saat itu Bulan terbenam lebih dulu sebelum Matahari terbenam atau ijtimak lokal (topocentric conjunction) terjadi setelah Matahari terbenam.
Daerah yang berada pada area BIRU TUA (D) (tak berarsiran) juga tidak memiliki peluang menyaksikan hilal sekalipun menggunakan alat bantu optik (binokuler/teropong), sebab kedudukan Hilal masih sangat rendah ( <6° ) dan terang cakram Bulan masih terlalu kecil sehingga cahaya Hilal tidak mungkin teramati.
Hilal baru mungkin dapat teramati menggunakan alat bantu optik pada area di bawah arsiran BIRU MUDA (C). Pada area ini pun masih sangat sulit karena dibutuhkan kondisi langit yang sangat cerah terutama di langit Barat.
Wilayah yang berada dalam arsiran UNGU (B) hanya dapat menyaksikan hilal menggunakan alat bantu optik sedangkan untuk melihat langsung dengan mata diperlukan kondisi cuaca yang sangat cerah dan ketelitian pengamatan.
Hilal dengan mudah dapat disaksikan pada area di bawah arsiran HIJAU (A) baik menggunakan mata telanjang apalagi menggunakan peralatan optik dengan syarat kondisi udara dan cuaca cukup baik.
Peta ini dibuat dan hanya berlaku untuk daerah 60° Lintang Utara sampai 60° Lintang Selatan.
Peta Ketinggian Hilal di Wilayah Indonesia
Semua kriteria menyimpulkan bahwa tanggal rukyatul hilal dilaksanakan pada :
Kamis, 19 Juli 2012 @ Sunset
KETETAPAN PUASA BULAN SUCI RAMADHAN 1933H 2012 DI INDONESIA MELALUI SIDANG ISBAD
TANGGAL PUASA DI INDONESIA TAHUN 2012 BACA JUGA ARTIKEL KEUTAMAAN RAMADHAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar